Kegiatan Perakitan Elektrikal Divisi Horizontal di PT. Autonik Pack Machinery
![](https://statik.unesa.ac.id/teknikelektro/thumbnail/e8e78711-490a-427e-bf03-6b24b2b4afaa.png)
Kegiatan Perakitan Elektrikal Divisi Horizontal di PT. Autonik Pack Machinery
PT. Autonik Pack Machinery merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mesin packaging produk. Perusahaan ini telah menghasilkan berbagai mesin packagaing untuk industri-industri besar yang ada di Indonesia. Mesin-mesin yang di produksi oleh PT Autonik Pack Machinery kebanyakan adalah mesin berukuran besar yang dibuat untuk standar industri besar. Dalam proses produksi perusahaan ini juga memiliki pengelompokkan produk yang terbagi menjadi beberapa bagian. Pembagian tersebut yaitu Mesin Packaging Vertikal dan Mesin Packaging Horizontal.
Pada tahap pertama dilakukan pernacangan sistem. Dalam perancangan sistem untuk Mesin Pengemasan Horizontal terlebih dahulu perlu mengetahui alur dari jalannya mesin yang akan dibuat serta spesifikasi yang diinginkan oleh customer. Dalam merancang sistem otomasi yang perlu diperhatikan pertama kali adalah mengetahui spesifikasi dari peralatan – peralatan, komponen atau hardware yang akan dikontrol oleh pengguna, yang kemudian didaftar sebagai daftar input dan ouput yang dikontrol.
Setelah mengetahui seluruh komponen mesin yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan proses perakitan. Pada perakitan elektrikal pada mesin diawali dengan membaca arahan teknis jenis dan spesifikasi mesin yang akan dirakit. Pada saat body dasar masuk mesin ke ruang perakitan, ditentukan jalur cable duct yang nantinya sebagai penampang kabel wiring pada mesin. Pembuatan jalur cable duct pada body mesin agar saat kabel di yang di-wiring tidak berantakan. Jalur cable duct yang sudah ditentukan, selanjutnya cable duct diukur, dibentuk dan dipasang sesuai ukuran yang dibutuhkan kebutuhan.
Gambar 1. Proses Perakitan Komponen pada Panel Kontrol dan Panel Daya
Pada perakitan elektrikal pada mesin diawali dengan membaca arahan teknis jenis dan spesifikasi mesin yang akan dirakit. Pada saat body dasar masuk mesin ke ruang perakitan, ditentukan jalur cable duct yang nantinya sebagai penampang kabel wiring pada mesin. Pembuatan jalur cable duct pada body mesin agar saat kabel di yang di-wiring tidak berantakan. Jalur cable duct yang sudah ditentukan, selanjutnya cable duct diukur, dibentuk dan dipasang sesuai ukuran yang dibutuhkan kebutuhan.
Selanjutnya dilakukan proses wiring. Wiring digunakan untuk mengkoneksikan antar komponen elektrikal yang terdapat pada mesin. Dalam pelaksaan proses wiring harus sesuai dengan draft diagram wiring yang dibuat oleh programmer agar sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan diperlukan beberapa jenis kabel untuk memnuhi kebutuhan yang diperlukan. Sama seperti pemasangan komponen. Wiring juga dibagi 3 bagian yang terdiri dari wiring panel kontrol, panel daya & body. Dalam pelaksanaan proses wiring harus sesuai dengan draft diagram wiring yang dibuat oleh -programmer¬ agar sejalan dengan spesifikasi yang diminta serta ada petunjuk untuk penggunaan beberapa jenis kabel yang digunakan. Berikut adalah alur wiring yang disesuaikan dengan draft/gambar panduan wiring elektrikal mesin pengemasan horizontal.
Gambar 2. Proses Wiring pada Panel Kontrol, Panel Daya, dan Body Mesin
Setelah wiring panel selesai, program dimasukkan ke dalam PLC. PLC diberi program yang telah dibuat oleh programmer dan disesuaikan dengan kebutuhan kinerja mesin yang diminta pemesan serta memasukkan interface perintah pada HMI yang telah di compile dengan PLC. Program inilah yang berfungsi untuk mengatur seluruh jalannya mesin. Selanjunya dilakukan Trial Test Error untuk memastikan hasil dari wiring, mengetahui komponen yang tidak berfungsi, dan penyesuainnya antara mesin dan program yang diberikan.
Pada Bulan pertama, mahasiswa dikenalkan divisi yang ada di PT. Autonik Pack Machinery, lingkungan kerja serta karyawan disana. Berikutnya diikutsertakan dalam membantu proses perakitan dengan karyawan. Pada saat proses membantu, mahasiswa juga diajarkan tentang bagaimana cara kerja sistem elektrikal bekerja pada mesin pengemasan horizontal. Dirasa sudah ada peningkatan pemahaman, mahasiswa diikutsertakan dalam merakit sistem elektrikal pada mesin, namun hal-hal yang sederhana seperti memasang cable duct, merapikan kabel, menyiapkan kabel, menyolder sambungan kabel sensor & resistor potensio, memasang komponen, dan menyiapkan mesin sebelum proses kirim ke pihak pemesan. Pada bagian assembly juga menyiapkan box panel, pintu panel dengan diajarkan cara menggunakan bor & gerinda.
Pada bulan kedua mahasiswa diajarkan untuk memasang komponen elektrikal pada body mesin seperti terminal, sensor, rotary encoder, motor 3 phase dan valve solenoid.
Gambar 3. Pemasangan Motor 3 Phase ke Body Mesin
Selain pada body mesin pemasangan elektrikal juga terdapat pada konveyor berupa tombol emergency. Selain itu juga membuat kabel koneksi antara HMI ke PLC serta membaca gambar dan wiring pada sistem elektrikal mesin.
Gambar 4. Proses Wiring pada Panel
Untuk wiring diajarkan cara menyekun kabel, memberi marker dan mengoneksikan kabel dari 1 komponen ke komponen lainnya sesuai dengan gambar/diagram wiring.
Bulan ketiga diajarkan cara merapikan kabel dalam cable duct panel, wiring body mesin, wiring sensor, endseal & centerseal serta memasukkan value parameter pada Inverter serta diberi penjelasan tentang alur kerja mesin meliputi fungsi sensor hingga pemrosesan produk.
Gambar 5. Wiring Endseal
Selain itu juga melakukan kegiatan yang sama dengan bulan-bulan sebelumnya karena mesin yang diproduksi dalam jumlah besar.
Dikarenakan mahasiswa sudah mampu memahami cara kerja dalam produksi, maka diberi tanggung jawab & jobdesk yang serupa dengan karyawan. Pekerjaan yang diberikan meliputi menyelesaikan beberapa perakitan elektrikal seperti pemasangan komponen, wiring dan input value parameter Inverter ke beberapa mesin yang diproduksi. Selain itu mahasiswa juga diberikan penawaran lembur apabila pesanan produksi sangat banyak
Gambar 6. Proses Wiring Panel Mesin Horizontal Tipe AH 38 RN
Kegiatan di bulan kelima kurang lebih sama dengan bulan keempat. Pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa juga diberi tenggat waktu pengiriman dengan jumlah mesin yang telah ditentukan. Hal ini juga mengajarkan mahasiswa dalam dunia kerja diperlukan tentang efisiensi waktu. Selain itu pada bulan kelima mahasiswa juga melakukan pengumpulan data untuk bahan laporan di akhir kegiatan magang.
Selama pengerjaan proses produksi, mahasiswa magang dituntut untuk disiplin, berhati-hati, teliti, serta bertanggung jawab ketika pengerjaan wiring panel elektrik mesin tersebut. Karena untuk menghindari kesalahan dan kerusakan pspare part ketika mesin pada masa percobaan atau trial.
Berdasarkan pelaksanaan magang yang dilakukan terdapat beberapa saran yang bisa menjadi pembelajaran dikedepannya yaitu memperhatikan penggunaan K3 selama pengerjaan produksi mesin packaging, perlu adanya pembaruan perkakas untuk menunjang kenyamanan saat pengerjaan produksi, dan diharapkan selama magang mahasiswa lebih aktif bertanya, serta komunikasi dengan karyawan di PT. Autonik Pack Machinery agar mendapat pengetahuan lebih luas lagi