Rangkaian Kegiatan Pengujian Safety pada Produk Elektronik Rumah Tangga dan Produk Audio Video di Laboratorium Elektronika dan Telematika Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Surabaya

Rangkaian Kegiatan Pengujian Safety pada Produk Elektronik Rumah Tangga dan Produk Audio Video di Laboratorium Elektronika dan Telematika Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Surabaya
Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Surabaya (BSPJI) adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri. BSPJI Surabaya mempunyai tugas melaksanakan standardisasi industri, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, industri hijau, dan pelayanan jasa industri berlandaskan potensi sumber daya daerah.
Pada BSPJI Surabaya, dilakukan pengujian berbagai produk barang dan bahan. Salah satunya adalah pengujian perangkat elektronik yang dilakukan di Laboratorium Elektronika dan Telematika. Produk elektronik yang diujikan di sini sudah termasuk dalam jenis produk rumah tangga dan audio video.
Jenis pengujian yang paling sering dilakukan pada produk elektronik rumah tangga dan produk audio video adalah pengujian safety. Pengujian safety adalah rangkaian kegiatan pengujian yang dilakukan untuk menguji keamanan pemakaian alat elektronik sebelum dilakukannya pemasaran pada produk tersebut.
Pengujian Safety Produk Rumah Tangga
Pada pengujian safety produk elektronik rumah tangga, dilakukan beberapa pengujian untuk menguji kemanan produk. Namun tidak semua pengujian dilakukan pada semua jenis produk dan terdapat pengujian yang hanya dilakukan pada satu jenis produk. Berikut adalah pengujian yang dilakukan pada produk rumah tangga:
Pengujian Kenaikan Suhu pada Operasi Normal
Pengujian suhu dilakukan setelah melakukan pembongkaran sebagian pada sampel. Alasan pembongkaran ini untuk memasang kabel thermocouple pada bagian komponen sampel. Pemasangan thermocouple ini dapat berbeda pada setiap jenis sample, tapi terdapat beberapa bagian yang pemasangannya sama, seperti meja uji dan tombol/body.
Blender/juicer dan mixer: belitan
Pemanas cairan (rice cooker, dispenser, dll): thermostat
Gambar 1. Pembongkaran sampel uji dan pemasangan kabel thermocouple
Setelah itu thermocouple dipasang pada data logger, untuk proses pengujian dengan metode ini. Setiap sampel terdapat ketentuan dan cara yang berbeda saat melakukan pengujian suhu, karena pengujian ini dilakukan saat sampel dalam operasi normal.
Blender: Menggunakan wortel yang telah dipotong dan direndam semalam dan dioperasikan selama 2 menit dan dilakukan 10 kali dengan jeda persiapan 2 menit. Perbandingan wortel dan air adalah 2 : 3.
Juicer: Menggunakan wortel yang telah direndam semalam dan dioperasikan selama 30 menit.
Mixer: Menggunakan pasir halus tanpa diberi air sesuai ukuran wadah.
Rice cooker/dispenser: Menggunakan air dan diisi sesuai kapasitas maksimum. Dioperasikan hingga kondisi ajeg.
Proses pengambilan data menggunakan teknik data logging yang akan merekam kenaikan suhu selama sampel produk dioperasikan. Data akan disimpan pada flashdisk dan akan dihitung untuk dibandingkan dengan batas kelulusan.
Gambar 2. Proses pengujian kenaikan suhu operasi normal alat rumah tangga
Pengujian Kenaikan Suhu pada Operasi Gangguan/Abnormal
Pengujian ini dilakukan dengan data logger, tapi dengan memberi kondisi gagal pada sampel uji. Kondisi gagal ini seperti men-short komponen tertentu dan menghalangi motor agar berputar. Pengujian ini juga dilakukan dengan waktu yang berbeda dari uji kenaikan suhu normal.
Juicer/blender/mixer: Menyumbat atau menghalangi agar motor tidak berputar dan dioperasikan selama 30 detik
Rice cooker/dispenser: Men-short thermostat dan dioperasikan sampai kondisi ajeg
Gambar 3. Proses pengujian
Proses pengambilan data menggunakan teknik data logging yang akan merekam kenaikan suhu selama sampel produk dioperasikan. Data akan disimpan pada flashdisk dan akan dihitung untuk dibandingkan dengan batas kelulusan.
Pengujian Kuat Listrik dan Arus Bocor pada Kondisi Normal
Pengujian kuat listrik dan arus bocor pada operasi normal dilakukan dengan alat Leakage Current Tester dan Electrical Safety Analyzer. Hasil pengujian langsung dicatat pada lembar uji.
Pengujian Kuat Listrik dan Arus Bocor pada Kondisi Tumpah
Pengujian ini dilakukan dengan alat yang sama dengan pengujian kuat Listrik dan arus bocor normal, yang berbeda adalah membuat sampel dalam kondisi tertumpah air. Kondisi tumpah dilakukan dengan cara memenuhi wadah yang dapat menampung air (gelas blender, mangkok mixer, penyimpanan air dispenser, dsb), kemudian ditambahkan sebanyak 15% kapasitas wadah. Karena pada pengujian kondisi tumpah ini memerlukan sebuah wadah untuk mensimulasikan adegan tumpah, maka hanya dilakukan pada sampel produk tertentu saja. Kipas angin tidak melewati pengujian ini karena tidak memungkinkan untuk terjadinya adegan tumpah.
Pengujian Kuat Listrik dan Arus Bocor pada Kondisi Lembab
Pada pengujian ini sampel dimasukkan ke dalam humidity chamber selama 3 hari. Pengujian ini dilakukan dengan alat yang sama dengan pengujian arus bocor dan kuat listrik normal, yang berbeda adalah membuat sampel dalam kondisi lembab setelah keluar dari humidity chamber.
Pengujian Safety Produk Audio Video
Pada pengujian safety produk audio video, dilakukan dua pengujian yaitu pengujian kenaikan suhu normal dan abnormal.
Gambar 4. Pembongkaran sampel uji speaker
Gambar 5. Menyiapkan sampel pada meja uji dan mengatur frekuensi pada pengujian kenaikan suhu audio video
Pengujian Kenaikan Suhu pada Operasi Normal
Pengujian ini dilakukan pada sampel audio video dalam kondisi awal. Yaitu, saat sampel audio video baru saja diambil dan dilakukan setelah pengambilan foto, sampel dalam kondisi asli. Pengujian dilakukan dalam waktu 2 jam di dalam chamber. Setelah itu, data pengujian sampel audio video pada logger disimpan dalam flashdisk untuk kemudian Diback-up di Excel.
Pengujian Kenaikan Suhu pada Operasi Gangguan/Abnormal
Pengujian ini sama halnya dengan pengujian kondisi normal. Hanya saja, sampel audio video dilakukan dengan kondisi Abnormal/short. Pengujian dilakukan dalam waktu 2 jam di dalam chamber. Setelah selesai, data pada logger disimpan dalam flashdisk untuk diback up di Excel.
Gambar 6. Proses pengujian kenaikan suhu pada sampel audio video
Saat setelah semua tahap pengujian safety selesai. Dilakukan pengisian lembar uji dengan data yang didapat dari proses data logging pada pengujian kenaikan suhu. Data tersebut dihitung dengan excel dan diambil data selisih kenaikan suhunya. Untuk klausa lainnya pada lembar uji akan diisi oleh pegawai BSPJI Surabaya sendiri.
Gambar 7. Pengisian lembar uji dengan data hasil uji kenaikan suhu
Disusun oleh:
Farhan Ari Rizaldy (20050874018)
M. Syafaat Akbar (20050874038)