Peran Divisi Proteksi Sistem dalam Keandalan Jaringan Listrik di UP2B Jatim

Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Timur (UP2B Jatim) memainkan peran strategis dalam mengelola kestabilan dan keandalan sistem tenaga listrik di wilayah Jawa Timur. Salah satu divisi kunci dalam Fasilitas Operasi (FASOP) adalah Divisi Proteksi Sistem (Prosis), yang berfokus pada pengamanan peralatan transmisi dari gangguan seperti arus berlebih dan ketidakseimbangan beban.
Arus berlebih yang tidak tertangani dapat mengakibatkan kerusakan serius pada peralatan transmisi, seperti trafo, busbar, dan penghantar listrik, yang berpotensi mengganggu distribusi energi listrik secara luas. Pengaturan dan Pengujian Relay Proteksi. Dalam implementasi proteksi arus lebih, Relay Overcurrent (OCR) berperan mendeteksi adanya aliran arus yang melebihi batas aman. Selama kegiatan magang di UP2B Jatim, kami mempelajari berbagai tahapan dalam pengaturan dan pengujian relay, di antaranya:
- Kalibrasi Relay: Relay dikalibrasi berdasarkan parameter spesifik jaringan, seperti kapasitas beban dan karakteristik sistem, untuk memastikan sensitivitas proteksi yang optimal.
- Pengujian Relay: Dengan bantuan perangkat uji khusus, kami mensimulasikan kondisi arus lebih untuk memastikan relay berfungsi dengan akurat dan responsif.
Analisis Data Gangguan: Kami menggunakan data yang diperoleh dari sistem SCADA dan perangkat monitoring Qualitrol untuk menganalisis penyebab gangguan, seperti ketidakseimbangan beban atau gangguan eksternal seperti petir.
Gambar 1. Blok Implementasi OLS
Implementasi Over Load Shedding (OLS)
Dalam kondisi beban berlebih pada transformator, Over Load Shedding (OLS) diintegrasikan dengan sistem relay OCR untuk melindungi peralatan dari kerusakan. OLS berfungsi memutus aliran listrik lebih cepat dibandingkan relay OCR agar beban berlebih dapat diatasi sebelum terjadi gangguan yang lebih besar. Koordinasi antara OLS dan OCR dilakukan melalui:
- Penyesuaian Setting Relay: Waktu tunda pengoperasian OLS diatur agar lebih cepat dari OCR untuk memastikan pemutusan selektif.
- Pencegahan Trip Tidak Perlu: OLS mencegah pemutusan pada peralatan yang sehat dengan memastikan selektivitas proteksi.
- Pencapaian Selama Magang
- Selama kegiatan ini, kami berhasil mencapai beberapa hal penting, di antaranya:
- Pemahaman Mendalam tentang Relay Proteksi: Kami memahami prinsip kerja, kalibrasi, dan implementasi relay OCR untuk proteksi arus lebih.
- Analisis dan Penanganan Gangguan: Kami belajar menganalisis data gangguan menggunakan SCADA dan perangkat monitoring serta memberikan rekomendasi teknis yang tepat.
- Kontribusi pada Gardu Induk Rawan Gangguan: Melalui studi kasus, kami memberikan saran untuk peningkatan proteksi pada gardu induk yang sering mengalami gangguan arus lebih.
Divisi Proteksi Sistem di UP2B Jatim memiliki peran krusial dalam memastikan keandalan jaringan listrik. Melalui proteksi arus lebih, pemeliharaan rutin, serta analisis gangguan yang efektif, divisi ini berhasil mencegah kerusakan peralatan dan menjaga stabilitas sistem tenaga listrik di Jawa Timur. Kegiatan magang ini memberikan wawasan berharga bagi kami tentang pentingnya implementasi proteksi sistem yang terstruktur dan berkelanjutan dalam menjaga keandalan pasokan listrik di wilayah ini.
Refleksi Diri
Selama menjalani kegiatan magang di PLN UP2B Jawa Timur, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga, terutama dalam memahami sistem tenaga listrik dan peran penting proteksi sistem untuk menjaga kestabilan operasi jaringan. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah ketika saya berkesempatan untuk menganalisis data ketidakseimbangan arus yang ditampilkan melalui Qualitrol Monitoring System.
Penulis:
Lina Andriani TE-2022A 22050874031
linaandriani.22031@mhs.unesa.ac.id