Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya Berperan Aktif Terhadap Preventive Maintenance Sistem Kelistrikan di PT. Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula Djombang Baru

Magang industri merupakan bagian penting dari proses pembelajaran bagi mahasiswa Teknik Elektro. Salah satu pengalaman yang berharga adalah magang selama 4 bulan di Pabrik Gula Djombang Baru. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari di bangku perkuliahan melalui berbagai kegiatan saat magang industri termasuk saat penerapan preventive maintenance ketika musim tutup giling di Pabrik Gula Djombang Baru. Preventive Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terencana dan rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan atau gangguan pada mesin dan sistem sebelum masalah muncul.
Pabrik Gula Djombang Baru menerapkan sistem preventive maintenance setiap musim tutup giling berlangsung, hal tersebut karena beberapa faktor, seperti:
Persiapan musim giling berikutnya
Preventive maintenance memastikan bahwa sistem kelistrikan, seperti panel distribusi dan kontrol, siap beroperasi dengan stabil saat musim giling dimulai kembali. Hal ini mengurangi risiko gangguan atau kerusakan yang dapat menghambat proses produksi.
Mendeteksi dan mencegah kerusakan alat
Selama musim tutup giling, teknisi dapat melakukan inspeksi menyeluruh untuk mendeteksi potensi masalah, seperti komponen yang aus atau koneksi yang longgar, sebelum masalah tersebut memengaruhi operasional.
Mengoptimalkan Kinerja dan Umur Peralatan
Sistem kelistrikan yang dirawat secara rutin memiliki umur operasional lebih panjang dan efisiensi yang lebih baik. Selain itu, pemeliharaan rutin juga membantu mengurangi konsumsi energi dan biaya operasional pabrik.
Mahasiswa turut berkontribusi dalam kegiatan preventive maintenance sistem kelistrikan di Pabrik Gula Djombang Baru, beberapa kegiatan preventive maintenance akan dijelaskan sebagai berikut:
Maintenance Motor Induksi 3 Phasa
Mahasiswa melakukan pemeliharaan motor induksi yang memiliki kapasitas dari 22 kW, 45 kw, sampai 160 kW. Kegiatan meliputi pengecekan komponen utama seperti rotor, stator, dan bearing. Mahasiswa juga melakuakan pembersihan bagian motor, mengganti bearing yang aus, serta mengukur tahanan isolasi dengan megger untuk memastikan performa motor tetap optimal. Mahasiswa juga mempelajari prinsip kerja motor induksi 3 phasa, termasuk bagaimana arus listrik menghasilkan medan magnet yang menggerakkan rotor, juga pemahaman mengenai slip pada motor induksi.
Gambar 1. Maintenance Motor Induksi 3 Phasa
Maintenance Panel Distribusi
Kegiatan ini diawali dengan pembongkaran total komponen-komponen kelistrikan yang disebabkan karena keroposnya panel distribusi. Mahasiswa berkontribusi langsung dalam pembuatan rumah panel, penataan dan juga perakitan ulang komponen kelistrikan yang digunakan. Mahasiswa juga diberi penjelasan mengenai komponen utama yang ada di panel distribusi, seperti:
- NFB (No Fuse Breaker), Sebagai proteksi dari hubungan pendek arus listrik.
- MCCB (Molded Case Circuit Breaker), Untuk melindungi dari arus lebih.
- Kontaktor: Sebagai saklar otomatis dalam sistem distribusi listrik.
- Kabel: Pemilihan kabel yang sesuai dengan kebutuhan beban.
Mahasiswa juga diajarkan bagaimana menentukan spesifikasi komponen yang tepat untuk menjaga efisiensi dan keamanan sistem.
Gambar 2. Maintenance Panel Distribusi
Maintenance Panel Kontrol Motor Induksi
Maintenance dilakukan pada beberapa panel control dengan konfigurasi star-delta dan konfigurasi forward-reverse. Kegiatan diawali dengan pembongkaran total panel control, lalu dilanjutkan maintenance komponen seperti pembongkaran total bagian kontaktor, melakukan pengecekan kontaktor, dan pembersihan contact point pada kontaktor, untuk komponen lain seperti MCB, timer, dan kabel-kabel juga dilakukan pengecekan kondisi. Setelah itu, mahasiswa melakukan perakitan ulang menggunakan dua konfigurasi ini.
Pemahaman Sistem Kontrol Star-Delta. Konfigurasi ini digunakan untuk mengurangi arus start pada motor induksi. Mahasiswa belajar mengenai cara kerja sistem ini dan mengkonfigurasi waktu peralihan dari mode star ke delta dengan menggunakan timer.
Pemahaman Sistem Kontrol Forward-Reverse. Konfigurasi ini digunakan untuk mengatur arah putaran motor induksi. Mahasiswa memahami peran kontaktor dan tombol kontrol dalam sistem ini.
Setelah panel dirakit ulang dengan konfigurasi star-delta dan forwar-reverse, mahasiswa melakukan pengujian untuk memastikan sistem berfungsi dengan baik dan aman digunakan.
Gambar 3. Maintenance Panel Kontrol Motor Induksi
Magang Industri di Pabrik Gula Djombang Baru memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, terutama dalam preventive maintenance sistem kelistrikan. Kegiatan seperti maintenance motor induksi, panel distribusi, dan panel kontrol memberikan wawasan mendalam tentang operasional dunia industri. Dengan pengalaman ini, mahasiswa tidak hanya siap menghadapi tantangan di dunia kerja, tetapi juga memiliki dasar yang kuat untuk terus mengembangkan diri dalam bidang teknik elektro.
Penulis:
Daeng Dwi Saputra (22050874036)