Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya Raih Prestasi Best Implementation di PT Ozami Inti Sinergi dengan Proyek Berbasis IoT

Muhammad Yusman Zubairi, seorang mahasiswa Program Studi S1 Teknik Elektro di Universitas Negeri Surabaya, telah berhasil menyelesaikan Program Studi Independen Bersertifikat (SIB) di PT Ozami Inti Sinergi. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan dedikasi Yusman terhadap studi dan pengembangan teknologi, tetapi juga komitmen Universitas Negeri Surabaya dalam mendukung inisiatif pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri. Proyek yang dikembangkan oleh Yusman, "SIPITUNG: Sistem Panic Button untuk Kondisi Darurat Warga Desa Berbasis IoT," telah berhasil diimplementasikan di Desa Wage, Kabupaten Sidoarjo, dan meraih predikat "Best Implementation" dari Indobot Academy. Atas prestasi ini, Yusman menerima penghargaan berupa uang sebesar 3 juta rupiah.
Gambar 1. Dokumentasi Proyek
Dalam program ini, Yusman mengikuti pelatihan intensif yang berfokus pada teknologi Internet of Things (IoT) melalui Indobot Academy. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek teknis dan praktis dari IoT, termasuk desain sistem, integrasi perangkat keras dan lunak, serta aplikasi IoT dalam berbagai bidang industri. Salah satu proyek utama yang dikerjakan oleh Yusman adalah pengembangan sistem "SIPITUNG: Sistem Panic Button untuk Kondisi Darurat Warga Desa Berbasis IoT". Proyek ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan respons darurat di lingkungan pedesaan dengan menggunakan teknologi IoT yang dapat diakses dan dioperasikan oleh masyarakat umum.
Gambar 2. Zoom Meeting Engineer Camp
Selama menjalani program, Yusman mendapatkan bimbingan dari Dr. Lusia Rakhmawati, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan dari Universitas Negeri Surabaya. Dr. Lusia Rakhmawati dikenal atas dedikasinya dalam mengarahkan mahasiswa untuk menerapkan teori dalam praktek nyata, serta mendorong inovasi dan kreativitas. Selain itu, Rizky Dermawan, S.Si., mentor dari Indobot Academy, turut memberikan arahan dan dukungan teknis selama proses pengembangan proyek berlangsung. Kolaborasi antara universitas, perusahaan, dan mentor ini menjadi kunci sukses dalam penyelesaian program, menciptakan sinergi yang optimal antara pendidikan akademis dan kebutuhan industri.
Proyek akhir yang dikerjakan oleh Yusman dan timnya, yaitu "SIPITUNG: Sistem Panic Button untuk Kondisi Darurat Warga Desa Berbasis IoT", telah berhasil direalisasikan di masyarakat, tepatnya di Desa Wage, Kabupaten Sidoarjo. Sistem ini memungkinkan warga desa untuk dengan mudah mengirimkan sinyal darurat saat terjadi keadaan genting, sehingga respons dari pihak berwenang bisa lebih cepat dan efektif. Implementasi proyek ini melibatkan pemasangan perangkat IoT di berbagai titik strategis di desa, pelatihan kepada warga mengenai penggunaan sistem, serta integrasi dengan sistem komunikasi darurat lokal. Atas pencapaian ini, proyek Yusman mendapatkan predikat "Best Implementation" oleh Indobot Academy dan menerima penghargaan berupa uang sebesar 3 juta rupiah. Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan teknis dari proyek tersebut, tetapi juga dampak positifnya terhadap komunitas setempat.
Gambar 3. Gambar Best Implementation
Program MSIB ini memberikan banyak pengalaman berharga bagi Yusman. Melalui berbagai sesi pelatihan, konsultasi, dan proyek akhir, Yusman tidak hanya mengembangkan keterampilan teknis dalam bidang IoT tetapi juga meningkatkan soft skill seperti kerjasama tim, manajemen proyek, dan komunikasi. Salah satu pencapaian signifikan dari proyek yang dikembangkan adalah predikat "Best Implementation" yang diraih oleh tim Yusman dalam presentasi akhir. Pengalaman ini memberikan Yusman pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat, serta pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mencapai solusi yang efektif.
Dengan selesainya program studi independen ini, Yusman berharap dapat mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang diperoleh untuk kontribusi nyata di masyarakat, khususnya dalam bidang teknologi dan keamanan. Program seperti ini sangat penting untuk memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung di dunia industri, mempersiapkan mereka untuk tantangan di masa depan. Yusman juga berencana untuk terus mengembangkan proyek-proyek berbasis IoT yang dapat memberikan manfaat bagi komunitas lokal dan nasional, serta berkontribusi pada pengembangan teknologi yang berkelanjutan di Indonesia.
Yusman mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membimbing selama program berlangsung, termasuk tim Indobot Academy, PT Ozami Inti Sinergi, dan Universitas Negeri Surabaya. Dukungan mereka sangat berharga dalam mencapai keberhasilan program ini. Penghargaan khusus juga diberikan kepada Dr. Lusia Rakhmawati dan Rizky Dermawan atas bimbingan dan dukungan mereka yang tiada henti. Melalui semangat belajar dan kolaborasi, diharapkan mahasiswa lain dapat mengikuti jejak Yusman dan terus berinovasi untuk kemajuan teknologi di Indonesia. Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa dengan dedikasi dan dukungan yang tepat, mahasiswa dapat mencapai prestasi yang luar biasa dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.