MAHASISWA S-1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA BERKONTRIBUSI DALAM PENGUJIAN TAHANAN PENTANAHAN PERALATAN TRANSMISI PADA SWITCHYARD GARDU INDUK 150kV GIS SAWAHAN

Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya telah berhasil melaksanakan program magang industri di PT PLN (Persero) Gardu Induk 150 kV GIS Sawahan, Surabaya. Kegiatan magang ini berlangsung dari 5 Agustus hingga 6 Desember 2024, di mana mahasiswa berkontribusi dalam pengujian sistem tahanan pentanahan peralatan transmisi pada area switchyard gardu induk tersebut.
Sebagai bagian dari tugasnya, mahasiswa terlibat langsung dalam pengujian rutin menggunakan alat Digital Earth Tester untuk memastikan keandalan sistem pentanahan. Pengujian ini dilakukan pada perangkat seperti Lightning Arrester (LA), Capacitive Voltage Transformer (CVT), Current Transformer (CT), Sealing End (SE), dan Tiang Support. Keberhasilan pengujian ini sangat penting untuk menjaga keamanan sistem kelistrikan, terutama selama musim hujan, di mana risiko gangguan meningkat akibat lonjakan arus listrik dari petir.
Pentingnya Sistem Tahanan Pentanahan
Sistem tahanan pentanahan merupakan bagian penting dari proteksi kelistrikan. Sistem ini dirancang untuk mengalirkan arus gangguan, seperti lonjakan akibat petir, ke tanah dengan cepat. Keandalan sistem ini sangat bergantung pada nilai tahanan tanah yang harus memenuhi standar keamanan, yakni di bawah 1 Ohm sesuai IEEE Std. 80-2000.
Metode dan Hasil Pengujian
Pengujian dilakukan menggunakan Digital Earth Tester yang mampu memberikan hasil pengukuran yang akurat. Proses pengujian melibatkan langkah-langkah berikut:
- Pemeriksaan Visual: Untuk memastikan kondisi fisik tembaga tahanan pentanahan tidak mengalami kerusakan seperti korosi atau sambungan longgar.
- Pengukuran Tahanan Tanah: Menggunakan kabel-kabel uji dengan warna tertentu untuk menghubungkan elektroda tahanan pentanahan ke alat pengukur.
Faktor yang Memengaruhi Kinerja
Beberapa faktor eksternal memengaruhi kinerja sistem tahanan pentanahan, di antaranya:
- Cuaca: Kelembapan tinggi saat musim hujan dapat memengaruhi konduktivitas tanah.
- Lingkungan: Debu dan drainase buruk dapat meningkatkan resistansi tanah.
- Korosi: Mengurangi efektivitas elektroda tahanan pentanahan.
Manfaat dan Keamanan
Sistem tahanan pentanahan yang terawat dengan baik tidak hanya melindungi peralatan transmisi dari kerusakan, tetapi juga meningkatkan keselamatan operator. Pengujian rutin dua kali dalam setahun memastikan kesiapan sistem menghadapi cuaca ekstrem, terutama musim hujan. Hasil pengujian dan evaluasi dari kegiatan ini turut menjadi acuan untuk memastikan kesiapan sistem menghadapi pergantian cuaca, sehingga keamanan dan stabilitas pasokan listrik tetap terjaga.
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis terkait inspeksi dan pemeliharaan perangkat kelistrikan, tetapi juga mempelajari bagaimana perusahaan besar seperti PLN menerapkan protokol keselamatan dan efisiensi operasional. Selain itu, mahasiswa turut berpartisipasi dalam kegiatan pemeliharaan dan evaluasi sistem transmisi listrik, yang sejalan dengan pembelajaran akademik di kampus.
Kegiatan magang ini mencerminkan upaya kolaboratif antara dunia pendidikan tinggi dan industri untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Diharapkan, pengalaman ini memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan kompetensi teknis mahasiswa serta hubungan sinergis antara Universitas Negeri Surabaya dan PT PLN (Persero).
Nama : Achmad Zain Zaini Zulfikar
NIM : 220508740001
Dosen Pembimbing : Miftahur Rohman, S.T., M.T.