MAHASISWA S-1 TEKNIK ELEKTRO UNESA MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN MEP (MECHANICAL, ELECTRICAL, PLUMBING) DI PROYEK PLAZA UNAIR KAMPUS C MERR OLEH DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA.

Seorang mahasiswa S1 Teknik Elektro dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah mendapatkan pengalaman melalui kegiatan magang di Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Dan Cipta Karya. Berlokasi di Proyek Plaza UNAIR Kampus C MERR oleh PT. Anggaza Widya Ridhamulia – PT. ATP, KSO, mahasiswa tersebut terlibat dalam pengawasan dan pemeriksaan Mep (Mechanical, Electrical, Plumbing) Di Proyek Plaza Unair yang bertujuan memastikan keamanan serta kelancaran pekerjaan MEP.
Apa pengertian dan penjelasan tentang MEP ?
MEP, singkatan dari Mechanical, Electrical, and Plumbing, merupakan sistem terintegrasi yang vital dalam konstruksi bangunan modern. Sistem ini mencakup perencanaan, desain, instalasi, dan pemeliharaan dari semua infrastruktur mekanikal, elektrikal, dan perpipaan yang dibutuhkan untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi operasional sebuah bangunan. Pemahaman yang komprehensif tentang MEP sangat krusial bagi keberhasilan proyek konstruksi, mulai dari tahap perencanaan hingga operasional bangunan setelah selesai dibangun.
Sistem MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing) merupakan tulang punggung infrastruktur bangunan modern, memastikan kenyamanan dan fungsionalitasnya. Perencanaan dan pelaksanaan MEP yang efektif sangat krusial, termasuk mempertimbangkan aspek konstruksi sipil lainnya.
Komponen MEP dan Fungsinya
Sistem MEP terdiri dari tiga komponen utama yang saling berkaitan dan bergantung satu sama lain. Ketiga komponen tersebut harus direncanakan dan diintegrasikan secara cermat untuk memastikan kinerja optimal bangunan.
- Mechanical : Sistem mekanikal meliputi sistem HVAC ( Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang mengatur suhu dan kualitas udara di dalam ruangan, sistem pemipaan untuk air panas dan dingin, sistem sprinkler untuk pemadam kebakaran, dan sistem lift. Fungsi utama sistem mekanikal adalah untuk menciptakan lingkungan dalam ruangan yang nyaman dan aman bagi penghuni.
- Electrical : Sistem elektrikal meliputi penyediaan daya listrik, pencahayaan, sistem keamanan (CCTV, alarm kebakaran), sistem komunikasi (telepon, jaringan internet), dan sistem kontrol bangunan ( Building Automation System/BAS). Sistem ini memastikan operasional semua peralatan dan fasilitas dalam bangunan berjalan lancar dan aman.
- Plumbing : Sistem perpipaan mencakup penyediaan air bersih, sistem drainase air limbah, sistem sanitasi, dan sistem gas. Sistem ini memastikan ketersediaan air bersih dan pengelolaan limbah yang higienis dan efisien.
Contoh Sistem MEP pada Gedung Bertingkat Tinggi dan Gedung Perkantoran
Penerapan sistem MEP pada gedung bertingkat tinggi dan gedung perkantoran cenderung lebih kompleks dibandingkan dengan bangunan sederhana. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan kapasitas dan efisiensi yang lebih tinggi untuk mengakomodasi jumlah penghuni dan aktivitas yang lebih besar.
- Sistem HVAC yang terintegrasi: Gedung-gedung tinggi sering menggunakan sistem HVAC sentral dengan zona kontrol individual untuk mengoptimalkan efisiensi energi dan kenyamanan di setiap ruangan. Sistem ini mungkin mencakup penggunaan pompa panas, pendingin udara, dan sistem ventilasi yang canggih.
- Building Automation System (BAS): BAS digunakan untuk memonitor dan mengontrol berbagai sistem MEP secara terpusat, memungkinkan pengoptimalan efisiensi energi dan pemeliharaan prediktif. Sistem ini dapat memantau suhu, kelembaban, kualitas udara, dan konsumsi energi secara real-time.
- Sistem keamanan dan keselamatan yang komprehensif : Sistem ini meliputi deteksi kebakaran, sistem sprinkler, sistem alarm keamanan, dan sistem CCTV yang terintegrasi untuk memastikan keamanan dan keselamatan penghuni.
- Sistem lift yang efisien : Gedung tinggi memerlukan sistem lift yang handal dan efisien untuk memfasilitasi mobilitas penghuni dan barang.
- Analisis Risiko dan Pengendalian Risiko (Hazard Identification and Risk Assessment) sebelum memulai pekerjaan.
- Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai, seperti helm, sepatu keselamatan, sarung tangan, kacamata pengaman, dan harness keselamatan.
- Pemasangan rambu-rambu peringatan di area kerja yang berpotensi bahaya.
- Penggunaan sistem penguncian energi (lockout/tagout) untuk mencegah kecelakaan akibat energi listrik, hidrolik, atau pneumatik yang tak terduga.
- Pelaksanaan pekerjaan secara bertahap dan terkontrol, dengan pengawasan yang ketat dari supervisor.
- Pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja untuk analisis dan pencegahan di masa mendatang.
Nama : Esa Fahreza Prakusya Zaidan Alif
NIM : 220508740004
Dosen Pembimbing : Miftahur