Kegiatan Kalibrasi shelter Middle Marker di PERUM LPPNPI Cabang Surabaya
kalibrasi bisa diartikan sebagai proses yang bertujuan untuk menentukan nilai yang terkait dengan suatu peralatan atau sistem. Dengan cara membandingkannya pada standar yang diketahui keakuratan dan keandalannya. Kalibrasi dilakukan berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/116/VII/2010 (AC 171-5) yang bertujuan untuk memperlancar pelaksanaan kalibrasi penerbangan.
Pelaksanaan kalibrasi ini mencakup tentang pola koordinasi antara pihak Penyelenggara Pelayanan dengan Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan serta Direktorat Navigasi Penerbangan sebagai Regulator.

Gambar Blok diagram Middle Marker merk SELEX 2130
Middle Marker berfungsi memberikan informasi kepada pilot bahwa pesawat sudah pada posisi 1050 m dari threshold. Oleh karena itu Middle Marker sendiri dipasang pada jarak 1050 m dari ujung landasan (threshold). Pada area ini biasanya pilot sudah bisa memutuskan apakah pesawat sudah siap mendarat atau belum. Informasi Middle Marker yang diterima oleh pesawat berupa nada tone dash dot dash dot ( _ . _ . ) secara terus menerus sampai pesawat melewati area tersebut.
Keterangan |
---|
DC to DC Converter | LCU menerima + 12V dari dua catu daya sistem independen dan dioda ATAU dua sumber untuk memberi daya masukan ke konverter DC ke DC yang memasok semua voltase yang dibutuhkan untuk LCU |
Power Fail Detectors | Masing-masing dari dua sumber independen 12V dipantau oleh komparator tegangan untuk memantau kesehatan dan ketersediaan daya dari masing-masing sumber. Sinyal ini digunakan untuk menentukan logika pemungutan suara untuk register alarm dan dilaporkan kembali ke RMS melalui antarmuka paralel |
Key Switch Register | Saklar panel depan dilepas dan dipegang di Key Switch Register yang menunggu proses oleh mesin transfer LCU. Perintah yang diterima dari RMS melalui antarmuka paralel juga mengontrol isi Key Switch Register. Register akan memegang perintah terakhir yang diterima sampai mesin transfer LCU memproses perintah tersebut |
Paralel Interface | Interface ke RMS adalah melalui bus data paralel yang terdiri dari delapan (8) bit data, sebuah baris Command Address, sebuah Command Write, dan sebuah Command Read. Urutan untuk mengakses register internal dalam LCU terdiri dari alamat yang ditempatkan pada bus data yang diikuti oleh strobing dari Address Command Line untuk memasukkan alamat ke dalam register alamat internal. Hal ini diikuti oleh Read Command Line yang digerakkan untuk memudahkan dibaca dari alamat yang terkunci. Pada Command Read, alamat diikuti oleh data yang akan ditulis ke LCU diikuti dengan strobing the Write Command Line. Konfigurasi Alarm, Perintah Bypass, Perintah Utama, dan konfigurasi LCU dasar adalah beberapa bit yang dikendalikan oleh RMS melalui interface paralel. Status Mesin, Status Power, Bit Konfigurasi Sistem (SCON), dan status Local / Remote adalah beberapa bit status yang dapat dibaca oleh RMS melalui interface paralel |
18432 MHz Oscillator | LCU menggunakan osilator kristal 1.8432 MHz untuk menghasilkan semua frekuensi yang dibutuhkan oleh desain. Frekuensi dibagi dengan 512 untuk menghasilkan 3600 Hz yang digunakan untuk menghasilkan nada alarm yang dapat didengar dan jam Transmit On digerakkan kembali ke monitor. Sinyal selanjutnya dibagi 8 untuk menghasilkan 450Hz yang digunakan sebagai jam sistem dalam desain. Sinyal ini dibagi dengan 45 untuk menghasilkan 10 Hz yang digunakan pada penghitung penundaan 20 detik dan rangkaian Key De-bounce. |
Positive Alarm Register | Register ini menerima alarm positif (high true) dari dua monitor potensial di dalam sistem. Bergantung pada konfigurasi logika pemungutan suara dan bypass alarm, lalu Register Alarm akan melaporkan alarm ke mesin transfer jika dilaporkan oleh pemantau yang aktif. |
Negative Alarm Register | Register ini menerima alarm negatif (low true) dari dua monitor potensial di dalam sistem. Bergantung pada konfigurasi logika pemungutan suara dan bypass alarm, lalu Register Alarm akan melaporkan alarm ke mesin transfer jika dilaporkan oleh pemantau yang aktif |
20 Second Delay Counter | Penghitungan akan aktifk setiap kali sistem yang awalnya menyala atau pemancar dimatikan tanpa dipindahkan ke sistem standby untuk memastikan sistem tidak memancarkan sinyal selama 20 detik setelah penonaktifan |
Audible Alarm | Alarm yang terdengar akan dihasilkan, jika alarm seperti yang dilaporkan oleh monitor terdeteksi. Alarm dapat didengar dan diatur ulang dengan menekan tombol Alarm Silence di panel depan. Pada mode lokal, alarm yang terdengar dinonaktifkan. |
LCU CCA (1A1A1) | LCU mengendalikan sekuens pemancar Marker Beacon utama dan siaga sesuai sinyal alarm dari monitor. Ini menampilkan status stasiun dan menerima masukan kontrol dari operator lokal. LCU juga menyediakan status dan menerima informasi kontrol dari PMDT atau RCSU melalui interface paralel RMS. Kartu sirkuit LCU terdiri dari dua Field Programmable Gate Arrays (FPGA's), logika kontrol diskrit dan sirkuit interface digital, termasuk Light Emitting Diode (LED). |
Power Supply | Power LCU CCU yang berasal dari dua sumber berbeda +12 VDC melalui Rectifier Schottky CR29 dan CR30. Rectifier mengisolasi dua sumber +12 VDC satu sama lain dan memungkinkan untuk memasok daya ke papan. VDC +12 diubah menjadi +3,3 VDC dengan konverter DC ke DC, PS1. +3.3 VDC memasok listrik untuk semua sirkuit di LCU. Masing-masing dari dua sumber +12 VDC yang digunakan untuk menyalakan papan dan dipantau oleh komparator U10. Kedua rangkaian komparator itu identik, jadi pembahasan berikut akan menjelaskan pemantauan suplai 1 + 12 VDC. Tegangan supply +12 VDC dikurangi menjadi kira-kira +2,7 VDC oleh jaringan pembagi tegangan yang terdiri dari R33 dan R37. Tegangan ini terhubung ke input positif dari komparator U10A. +3.3 VDC yang ada di supply dikurangi menjadi 2,18 VDC oleh divider, R30 dan R31. Tegangan ini terhubung ke input negatif U10A. Bila supply +12 VDC berada pada tegangan normal, input positif ke U10A lebih tinggi daripada input negatif sehingga output darikomparator berada pada tingkat logika yang tinggi. Output dari komparator adalah kolektor terbuka, R32 diperlukan untuk menariknya. Tegangan supply 12 VDC turun sekitar +9,60 VDC, tegangan pada masukan positif U10A akan turun di bawah + 2.18V dan menyebabkan keluaran U12A beralih ke tingkat logika rendah. |
Pushbutton Switches and LED Display | LCU menerima masukan kontrol dari operator melalui pushbutton switches dan menyajikan informasi status untuk stasiun Marker Beacon melalui serangkaian LED. Sirkuit saklar diimplementasikan dengan menggunakan resistor pull up ke 3.3V untuk menghasilkan tingkat logika tinggi dan menggunakan saklar untuk menghasilkan tingkat logika rendah. Switch yang menyediakan fungsi toggling atau sequencing(dimana beberapa push akan memberikan hasil yang berbeda dari satu dorongan) dilepas oleh logika dalam EPLD (U1 dan U3). Pada switch lain, kontak berulang atau pantulan tidak akan memiliki pengaruh yang nyata. Papan menggunakan tiga warna berbeda LED: merah, kuning, dan hijau. Masing-masing dari tiga warna memiliki tegangan bias dan efisiensi bias yang sedikit berbeda. Dua nilai resistor seri yang berbeda digunakan untuk menciptakan tingkat kecerahan yang ditampilkan. Tombol pushbutton switch ditekan, lampu diimplementasikan dari LCU untuk menyalakan semua LED untuk mengkonfirmasi fungsinya. Saat saklar uji lampu, S3, didorong, logika di dalam U1 dan U3 menyebabkan semua output ke LED terdorong rendah untuk menyalakan LED. |
Paralel Interface | RMS berkomunikasi dengan LCU dan Cabinet Interface (CI) melalui interface paralel delapan (8) bit. Agar desain periferal (LCU atau CI) sederhana, RMS mengontrol semua komunikasi pada interface. RMS membaca dan menulis ke sirkuit periferal tanpa handshaking. Interface terdiri dari delapan bit alamat bi-directional / bus data, strobe alamat, strobe tulis, dan hak baca. Untuk mencapai kekebalan yang cukup, alamat strobe dan data strobe ditulis secara berbeda melalui IC antarmuka RS-422, U4. Sisa antarmuka didorong ke tingkat logika CMOS 3.3V. |
Tujuan Kalibrasi

Gambar Pelaksanaan kalibrasi
Tujuan kalibrasi adalah untuk memastikan bahwa peralatan atau sistem yang digunakan dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Dengan begitu, peralatan atau sistem tersebut bisa digunakan secara aman dan efektif, serta memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Prosedur Pelaksanaan Kalibrasi Penerbangan
Persiapan kalibrasi peralatan
Personel Teknisi menyiapkan dan mempelajari data-data dukung antara lain:
Hasil flight commissioning
Hasil kalibrasi penerbangan terakhir
Data ground check terakhir
Menyiapkan form-form, data parameter dan toleransi untuk reference limit, buku catatan/log book dan buku panduan pelayanan kalibrasi penerbangan.
Untuk flight commissioning diharuskan mengisi dan melampirkan data-data penempatan peralatan telekomunikasi yang akan dikalibrasi.
Dokumen Aeronautical Information Publication (bila diperlukan)
Instrument Flight Procedure (bila diperlukan)
Personel Teknisi melakukan pengecekan awal sebagai berikut :
Performance check / pengukuran parameter-parameter dengan oscilloscope dan spectrum analyzer dan catat hasilnya serta bandingkan dengan pengukuran kalibrasi penerbangan terakhir.
Ground check dan print out hasilnya serta bandingkan dengan ground check kalibrasi penerbangan terakhir. Evaluasi dan analisa kesiapan peralatan, apabila siap lanjutkan dengan briefing dan kegiatan kalibrasi penerbangan dan apabila belum siap lakukan penjadwalan ulang pelaksanaan kalibrasi penerbangan.
Kegiatan kalibrasi penerbangan

Gambar Kegiatan Kalibrasi
Melakukan rapat koordinasi lanjutan dengan ATC, Teknisi listrik, AIS, Security, PKP-PK, Tim Kalibrasi penerbangan, dan Regulator untuk mempersiapkan pelaksanaan kalibrasi penerbangan.
Pada saat kegiatan kalibrasi penerbangan berlangsung :
Personel teknisi mempersiapkan form pelayanan kalibrasi penerbangan dan data dukung.
Personel teknisi mencatat pembacaan parameter peralatan (Data Fasilitas).
Personel teknisi mencatat hasil pengukuran oleh panel pesawat kalibrasi yang dilaporkan melalui radio (Data Kalibrasi Penerbangan).
Personel teknisi melakukan adjustment sesuai dengan arahan pihak panel pesawat kalibrasi.
Checklist pelaksanaan kalibrasi

Gambar Cheklist Pelaksanaan Kalibrasi
Kegiatan setelah kalibrasi penerbangan:
Laporan Hasil Kalibrasi
Melaporkan status peralatan sesuai dengan hasil kalibrasi penerbangan berdasarkan peraturan yang berlaku kepada pimpinan terkait.
Menyampaikan hasil kalibrasi penerbangan sementara (interim report) kepada unit pelayanan informasi aeronautika bandar udara dan kantor NOTAM internasional dengan menggunakan format NOTAM sesuai dengan aturan yang berlaku.
Mendokumentasikan hasil pelaksanaan kalibrasi penerbangan.