Inovasi Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya: Tingkatkan Produktivitas Perkebunan Hidroponik Berbasis IoT melalui Program Studi Independen di Indobot Academy

Inovasi Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya: Tingkatkan Produktivitas Perkebunan Hidroponik Berbasis IoT melalui Program Studi Independen di Indobot Academy
Di era digital yang terus berkembang, teknologi Internet of Things (IoT) telah menjadi bagian penting dalam berbagai sektor, termasuk pertanian. IoT memungkinkan perangkat fisik saling terhubung dan berkomunikasi melalui internet, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya. Potensi besar teknologi ini membutuhkan sumber daya manusia yang terampil untuk mengimplementasikannya secara efektif sesuai kebutuhan zaman.
Salah satu program yang berkontribusi mencetak tenaga ahli muda di bidang IoT adalah Indobot Academy Internet of Things Engineer Camp Real Project. Program ini merupakan bagian dari Studi Independen Bersertifikat (SIB) di bawah naungan PT Ozami Inti Sinergi, yang bekerja sama dengan Kemendikbudristek melalui inisiatif Kampus Merdeka. Dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang IoT, program ini mengajarkan prinsip rekayasa perangkat keras dan pengembangan solusi inovatif. Mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) turut berpartisipasi dalam program ini, sejalan dengan komitmen UNESA mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan mempersiapkan lulusannya menghadapi era Industri 4.0.
Salah satu masalah utama yang dihadapi petani hidroponik adalah menjaga kualitas air agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ketidakseimbangan nutrisi, suhu air yang tidak ideal, atau kelembapan udara yang tidak terkontrol dapat menghambat pertumbuhan tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Pemantauan secara manual sering kali tidak cukup karena memakan waktu dan kurang akurat dalam mendeteksi masalah. Situasi ini semakin sulit karena banyak petani tradisional yang belum familiar dengan teknologi modern yang dapat membantu mereka.
Menjawab tantangan ini, kelompok Blynk-C yang terdiri dari mahasiswa Teknik Elektro UNESA menciptakan MONIKAH (Monitoring dan Controlling Nilai Kualitas Air Hidroponik). Sistem berbasis IoT ini dirancang untuk membantu petani hidroponik memantau kualitas air secara real-time. MONIKAH menggunakan sensor canggih seperti TDS Meter, sensor suhu air (DS18B20), serta sensor suhu udara dan kelembapan (DHT11). Data dari sensor ini dikumpulkan oleh mikrokontroler ESP32 dan ditampilkan melalui aplikasi seluler, sehingga petani dapat mengakses informasi kapan saja dengan mudah.
Gambar 1. Logo Monikah
Gambar 2. Prototipe dan User Interface
Tak hanya memantau, MONIKAH juga dilengkapi fitur kontrol otomatis menggunakan pompa air yang dapat menyesuaikan kadar nutrisi dengan presisi. Sistem ini memastikan kualitas air tetap optimal, yaitu dalam kisaran TDS 700–1000 PPM, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif. Desain antarmukanya yang ramah pengguna membuat MONIKAH mudah digunakan bahkan oleh petani yang tidak memiliki latar belakang teknis.
Gambar 3. Kegiatan Magang
Hasil uji coba MONIKAH menunjukkan efektivitasnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian hidroponik. Selain mengurangi risiko gagal panen akibat kualitas air yang buruk, sistem ini juga memperkenalkan digitalisasi di sektor pertanian hidroponik. Dengan MONIKAH, diharapkan tercipta ekosistem pertanian yang lebih cerdas, efisien, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi modernisasi pertanian berbasis teknologi di Indonesia.
Karya Milik :
Nama : Brilliant Mighsel Lahislam
NIM : 21050874051
Prodi : S1 Teknik Elektro
Pembimbing :
Dr. Subuh Isnur Haryudo, S.T., M.T. NIP. 197508202008121003
Tempat Studi Independen : PT Ozami Inti Sinergi
Indobot Academy Internet of Things Engineer Camp