Kegiatan Produksi Divisi Kapal Niaga di PT.PAL Indonesia (persero)

Kegiatan Produksi Divisi Kapal Niaga
di PT.PAL Indonesia (persero)
Kegiatan magang
Kegiatan produksi di PT.PAL Indonesia dibagi menjadi 2 fase. Yang pertama adalah fase konstruksi, yang dimana fase ini adalah pembuatan kapal mulai dari raw material sampai menjadi kapal utuh. Yang kedua adalah fase outfitting, yang dimana semua sistem yang di kapal akan di loading di fase ini mulai dari perpipaan, kelistrikan, permesinan, navigasi, dan lain sebagainya. Setiap fase kegiatan produksi memiliki waktu kurang lebih selama 1 tahun, walau seperti itu di PT.PAL Indonesia ini adalah ga;angan kapal yang paling baik, paling canggih dan paling cepat pengerjaannya di Indonesia. Di redaksi kali ini kita akan berfokus pada fase kontruksi di PT.PAL Indonesia.
Fase kontruksi Divisi Kapal Niaga di PT.PAL Indonesia dikerjakan dalam 2 departemen yaitu Departemen Konstruksi Lambung dan juga Departemen Erection. Departemen Konstruksi Lambung bertugas untuk membuat kerangka-kerangka kapal mulai dari raw material sampai ke bentuk 1 blok. Proses dari departemen ini dimulai dari Bengkel SSH (Steel Stock House), bengkel ini bertugas sebagai gudang penyimpanan plat-plat baja yang ingin diolah. Semua jenis plat dari ukuran, ketebalan, dan macam baja di catat dan ditumpuk. Lalu dimasukkan ke pemblastingang awal dan pengecatan dengan komposisi cat 2 komponen. Tujuannya adalah agar saat proses proses selanjutnya tidak memengaruhi bentuk dasar dari plat baja.
Kondisi magang di lapangan 1
Setelah dari Bengkel SSH selanjutnya masuk ke Bengkel Fabrikasi. Bengkel Fabrikasi bertugas sebagai cutting, marking, dan juga blending plat baja yang telah dikirim dari Bengkel SSH. Di bengkel ini mulai dibagi sesuai dengan data/gambar teknik, mana yang akan di cutting, marking, atau blending. Disini juga dibagi dengan 2 line atau 2 jalur produksi. Dan di bengkel ini juga akan ditentukan apakah prosesnya dilakukan manual atau dengan mesin sesuai tingkat kesulitan yang ada. Alasan mengapa proses produksi dilakukan dengan 2 jalur adalah agar produksi cepat selesai, karena mengingat banyak sekali order kapal yang ada di PT.PAL Indonesia mulai dari lokal sampai internasional.
Kondisi magang di lapangan 2
Setelah dari Bengkel Fabrikasi selanjutnya masuk ke Bengkel Sub-Assembly. Di bengkel ini dilakukan penggabungan penggabungan material yang telah diproses oleh Bengkel Fabrikasi. Namun di Bengkel Sub-Assembly ini berfokus pada penggabungan material kecil seperti profil-profil kapal. Profil kapal ini berfungsi sebagai pembantu pondasi untuk membentuk kerangka kapal sampai ke kapal utuh.
Kondisi magang di lapangan 3
Setelah dari Bengkel Sub-Assembly selanjutnya masuk ke Bengkel Assembly. Di bengkel ini bertugas sama seperti bengkel sebelumya yaitu penggabungan plat-plat, namun di bengkel ini berfokus pada plat-plat besar sehingga nanti menjadi 1 blok utuh. Dalam pembuatan kapal, biasanya dikarenakan keterbatasan ruang, kapal akan dibagi menjadi beberapa block. Di bengkel ini juga terbagi menjadi 2 produksi yaitu CBL (Curve Block Line) dan MPL (Main Panel Line). Seperti namanya CBL ini bertugas mengurus penggabungan plat-plat lengkung, dan MPL ini bertugas untuk penggabungan plat-plat utama/square
Kondisi magang di lapangan 4
Setelah dari Bengkel Assembly selanjutnya masuk ke Bengkel BBS (Block Blasting Shop). Di bengkel ini dilakukan proses blasting dan painting 1 blok. Tujuan dari blasting dan painting ini adalah agar menutupi hasil dari proses dibengkel-bengkel sebelumnya dan juga untuk melindungi plat baja di proses selanjutnya.
Kegiatan magang dibimbing mentor lapangan
Setelah dari Bengkel BBS selanjutnya masuk ke Bengkel Grand Assembly. Sebenarnya bengkel ini juga tergabung dengan Departemen Erection. Karena proses ini juga termasuk dalam proses Erection. Jadi, di Bengkel Grand Assembly ini adalah penggabungan blok Port side, center, dan juga star board. Setelah menjadi 1 Grand Block maka akan dilakukan proses penggabungan Grand Block menjadi 1 kapal utuh di Departemen Erection. Di proses ini harus dilakukan secara akurat dan hati-hati, karena dengan blok yang sangat besar maka bergeser sedikit saja bisa memengaruhi kualitas dan spesifikasi kapal.
Kondisi magang di lapangan 5
Sangat disayangkan selama periode magang kami hanya berkesempatan untuk melihat proses konstruksi kapal dan tidak sempat untuk melihat dan melakukan proses outfitting dan trial pada kapal. Saran untuk mahasiswa magang yang akan melakukan magang di PT. PAL Indonesia adalah memastikan timing yang tepat agar mendapatkan pekerjaan sesuai yang diinginkan. Apakah ingin mempelajari proses konstruksi kapal, atau ingin mempelajari proses outfitting kapal.