Kegiatan Magang Mahasiswa Unesa dalam Proses Perencanaan Pembangunan Gardu Induk di PT PLN UIP JBTB

PT PLN (Persero) adalah badan usaha milik negara yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). PT PLN (Persero) memiliki tugas Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Sedangkan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) Surabaya adalah perusahaan milik negara yang bertanggung jawab dalam mengembangkan dan menyediakan listrik di wilayah Jawa Timur dan Bali di Indonesia. Visi perusahaan adalah menjadi perusahaan listrik terkemuka di Asia Tenggara dan menjadi pilihan utama untuk solusi energi. Misi perusahaan adalah menjalankan bisnis listrik dan bidang terkait.
Gambar 1 PLN UIP JBTB
PT PLN (Persero) UIP JBTB Surabaya menjadi unit perencana dalam proses pembangunan gardu induk di wilayah Jawa Timur dan Bali. Pada proses pembangunan PT PLN UIP (Unit Induk Pembangunan) JBTB harus mengetahui apa dan wilayah mana saja yang menjadi prioritas pembangunan, setiap rencana pembangunan sudah di data dan dimuat dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik).
Pada kegiatan magang kali ini mahasiswa melakukan kegiatan magang di bagian perencanaan elektromekanik dan diberikan kesempatan untuk membantu proses perencanaan pembangunan gardu induk. Ada dua rencana pembangunan yaitu rencana pembangunan GI (Gardu Induk) Kediri TX dan GI Genteng. Di dalam perencanaan sebuah gardu induk ada banyak hal yang perlu disiapkan dan untuk proyek pembangunan GI itu sendiri telah ditentukan oleh PLN pusat yang mengacu pada RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik). PLN pusat menganalisa dan memilih list rencana pembangunan yang akan dilaksanakan setelah itu PLN pusat memberi informasi terkait list rencana mana yang menjadi prioritas untuk dilakukan segera proyek pembangunannya, salah satunya yaitu rencana pembangunan GI Kediri dan GI Genteng.
Hal pertama yang dilakukan pada proses pembangunan setelah mengetahui rencana mana yang menjadi prioritas untuk dilakukan pembangunan yaitu divisi Perencanaan membuat Final Dokumen Survey lebih tepatnya dokumen ini dibuat oleh sub divisi Perencanaan Umum yang dokumennya berisi terkait Tower Data Schedule, Lokasi GI, dan lainnya yang bersifat umum. Setelah itu Final Dokumen Survey diberikan ke sub-divisi Perencanaan Elektromekanik dan sub-divisi Perencanaan Sipil untuk dilakukannya survey lapangan yang sudah tertera di dokumen Final Dokumen Survey. Ketika kedua sub-divisi sudah melakukan survey lapangan maka hal selanjutnya yang akan dilakukan yaitu dari masing-masing sub-divisi akan menyiapkan dokumen teknis. Pada proses inilah kami mahasiswa mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan dokumen teknis untuk pembangunan gardu induk.
Gambar 2 Peyusunan Dokumen Teknis
Proses penyusunan dokumen teknis ini meliputi dokumen drawing, TPG (Technical Particular and Guarantees), BoQ (Bill of Quantity), KIP (Kelengkapan Informasi Proyek), KUT (Ketentuan Umum Teknis), dan TSS (Technical Specification). Dokumen yang kami bantu proses penyusunannya yaitu dokumen drawing, TPG, TSS, dan BoQ. Dokumen drawing disini digunakan sebagai paduan pelaksanaan pekerjaan dan sebagai media komunikasi antara berbagai pihak terkait. Untuk bagian elektromekanik dokumen drawing nya berupa gambar Single Line Diagram, Skema Telekomunikasi, dan lainnya. Sedangkan dokumen drawing dari bagian sipil itu berupa gambar Control Building View, Layout Plan Control Building, dan lainnya.
Selanjutnya ada dokumen TPG dan TSS, kedua dokumen ini memiliki kesamaan yaitu dokumen ini berisi terkait spesifikasi-spesifikasi untuk peralatan yang nantinya akan di pasang di gardu induk yang akan dibangun seperti Inverter, kabel, Switchgear, dan lainnya. Yang membedakan antara kedua dokumen ini adalah TSS merupakan dokumen spesifikasi peralatan yang sifatnya deskriptif, sedangkan TPG merupakan dokumen spesifikasi peralatan yg isinya berupa tabel. Keduanya hampir memiliki isi yang sama yang membedakan hanya tipe penulisannya saja. Setelah semua dokumen teknis disusun maka dokumen teknis akan menjadi Draft Bid Doc, sebelum menjadi Bid Doc yang sebenarnya Draft Bid Doc harus di cek atau dievaluasi telebih dulu apabila ada yang tidak sesuai maka prosesnya akan kembali lagi ke proses penyusunan dokumen teknis dan di revisi. Jika Draft sudah sudah di cek atau di evaluasi masa selanjutnya masuk ke proses persetujuan Bid Doc. Setelah Bid Doc disetujui maka dokumen tersebut akan ada di proses lelang atau tender dan menjadi paduan pelaksanaan pekerjaan atau modul untuk para kontraktor yang mengikuti tender dari PT PLN UIP JBTB
Nama Anggota :
Abya Ephan R (22050874133)
Bakat Azam H (22050874137)
Jurusan : S1 Teknik Elektro
Dosen Pembimbing : Ibrohim, S.T., M.T.