Inovasi Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Dalam Mengembangkan Alat Telehealth Berbasis IoT

Perkembangan teknologi yang pesat di era digital membawa dampak signifikan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor kesehatan. Kesehatan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat vital, dan dengan adanya teknologi, terutama Internet of Things (IoT), pelayanan kesehatan semakin mudah diakses, efisien, dan lebih terjangkau. Konsep telehealth berbasis IoT mulai muncul sebagai jawaban atas berbagai tantangan dalam sistem layanan kesehatan tradisional, terutama terkait keterbatasan akses, biaya tinggi, dan kurangnya sumber daya di daerah terpencil.
Telehealth, yang merujuk pada penggunaan teknologi komunikasi untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh, kini menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas perawatan pasien. Teknologi ini memanfaatkan perangkat yang terhubung dengan internet untuk memantau kondisi kesehatan pasien secara real-time dan mengirimkan data tersebut ke penyedia layanan medis untuk dianalisis lebih lanjut.
Salah satu komponen penting dalam telehealth adalah Internet of Things (IoT). IoT mengacu pada jaringan perangkat yang terhubung ke internet dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain tanpa intervensi manusia. Di dalam konteks telehealth, IoT mencakup perangkat medis yang dapat mengumpulkan data kesehatan pasien, seperti tekanan darah, detak jantung, kadar gula darah, dan suhu tubuh, kemudian mengirimkannya ke profesional medis untuk evaluasi dan diagnosis lebih lanjut.
Perkembangan IoT dalam Layanan Kesehatan
Penggunaan IoT dalam sektor kesehatan semakin berkembang seiring dengan peningkatan kemampuan perangkat dan jaringan yang lebih cepat dan stabil. Alat medis pintar yang terhubung ke internet ini memungkinkan pemantauan kesehatan secara lebih intensif dan terstruktur, tanpa pasien harus datang ke fasilitas kesehatan secara langsung. Misalnya, alat pemantauan tekanan darah atau alat pemantau gula darah yang terhubung langsung dengan aplikasi telehealth, sehingga dokter dapat memonitor kondisi pasien dari jarak jauh dan memberikan rekomendasi atau pengobatan yang tepat.
Selain itu, penggunaan IoT dalam telehealth juga memberikan manfaat besar dalam memonitor pasien yang memiliki penyakit kronis atau kondisi kesehatan yang memerlukan pengawasan intensif. Pasien yang berada di daerah terpencil atau yang kesulitan untuk mengakses fasilitas kesehatan secara langsung dapat tetap mendapatkan perawatan yang berkualitas melalui layanan telehealth berbasis IoT.
Keunggulan Telehealth Berbasis IoT
Aksesibilitas yang Lebih Baik: Pasien yang tinggal di daerah terpencil atau wilayah dengan keterbatasan fasilitas kesehatan dapat memperoleh layanan kesehatan yang setara dengan pasien di kota besar.
Pemantauan Kesehatan Secara Real-Time: Dengan perangkat IoT, dokter dapat memantau kondisi pasien secara langsung dan memberikan intervensi jika diperlukan tanpa harus menunggu pasien datang ke rumah sakit.
Efisiensi dan Penghematan Biaya: Telehealth mengurangi kebutuhan untuk kunjungan fisik ke fasilitas kesehatan, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya perjalanan, waktu tunggu, dan biaya administrasi lainnya.
Peningkatan Kualitas Perawatan: Data yang dikumpulkan secara otomatis dan terus-menerus dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi pasien, memungkinkan diagnosa yang lebih cepat dan pengobatan yang lebih akurat.
Dukungan untuk Penyakit Kronis: Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung dapat terus dipantau secara proaktif, yang membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Tantangan dan Potensi Pengembangan
Meskipun teknologi IoT dalam telehealth menawarkan banyak keuntungan, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah keamanan dan privasi data kesehatan pasien yang harus dijaga dengan ketat. Selain itu, adopsi teknologi ini masih memerlukan infrastruktur yang memadai, terutama di daerah-daerah yang belum sepenuhnya terhubung dengan internet yang stabil.
Namun, dengan terus berkembangnya teknologi jaringan, seperti 5G, yang memungkinkan transmisi data lebih cepat dan lebih aman, tantangan ini diharapkan dapat teratasi. Selain itu, kolaborasi antara pihak-pihak terkait, seperti pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan pengembang teknologi, juga akan mempercepat implementasi telehealth berbasis IoT secara global.
Nama :
Muhammad Labib Abrar NIM : 20050874059
Prodi :
S1 Teknik Elektro
Pembimbing :
Prof. Dr. Nurhayati, S.T ., M .T.
NIP.197812042006042002
Mitra Kerjasama Riset :
CV. Afindo Informatika